Translate

Selasa, 06 Mei 2014

Tes Proyeksi dan Kepribadian


Kepribadian adalah organisasi dinamik yg terdiri atas sistem-sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya (menurut Allport, dalam buku teori-teori sifat dan behavioristik). 

Pendekatan Alport terhadap kepribadian:
a.       Individu didasari oleh motif  sadar , motif sadar dari individu berupa penentu tingkah laku.
b.      Menekankan pada keunikan tiap-tiap individu
c.       Individu sehat secara psikologis
d.      Alport menekankan pendekatan eklektik terhadap kepribadian, eklektik artinya bisa dijelaskan oleh semua teori, karena tidak ada teori yang komprehensif dalam menjelaskan kepribadian seseorang.

Empat Kriteria untuk mengidentifikasi kepribadian:
1.       Adanya fakta-fakta psikometrik untuk eksistensi faktor tersebut, faktor harus reliable dan dapat direplikasi.
2.       Faktor tersebut harus memiliki heredity seperti aspek keturunan
3.       Faktor tersebut harus masuk akal dari pandangan teoritis seperti terdapat data-data yang secara logis konsisten dengan teori.
4.       Faktor tersebut harus mempunyai relevansi sosial yaitu memiliki hubungan dengan variable-variable yang relevan secara sosial, seperti perilaku psikotik, kriminalitas dll.

Tes Kepribadian menggambarkan kepribadian seseorang pada area seperti, konsep diri, kontrol implus, uji realitas, dan pertahanan utama (Adams & Culbertson, 2000). Tes kepribadian merupakan suatu alat ukur yang disusun untuk mengungkap kepribadian seseorang.

Tes kepribadian dapat bersifat objektif / inventory adalah  tersusun atas pertanyaan pilihan ganda atau pertanyaan benar-salah. Jawaban seseorang dibandingkan dengan jawaban standart atau kriteria sehingga diperoleh suatu nilai atau beberapa nilai.
Kelemahan tes inventori : 
Itemnya ambigu dan perintah kadang kurang jelas, Adanya kesulitan semantik, sehingga menimbulkan penafsiran berbeda. Bisa memunculkan keinginan teste untuk menunjukkan kesan tertentu pada teste, seperti Teste tidak kooperatif, Tes inventori selalu sensitive terhadap perubahan, dan Tes inventori tidak culture free.

Tes kepribadian yang lain, yaitu tes proyektif, tidak terstruktur dan biasanya dilaksanakan dengan metode wawancara. Stimulus untuk tes ini, misalnya noda tinta Rorschach, adalah stimulus standart, tetapi klien dapat memberi respon berupa jawaban yang sangat berbeda. Adapun tes proyektif adalah alat ukur kepribadian yang dalam mengungkap kepribadian menggunakan media atau materi sebagai tempat untuk memproyeksikan dorongan, perasaan ataupun sentiment seseorang.
Kelebihan tes proyektif : 
Dapat mengungkap hal – hal dibawah sadar untuk keperluan klinis, Dapat menurunkan ketegangan,  Validitas dan reliabilitasnya rendah, Tester harus memiliki keterampilan yang khusus untuk dapat menggunakan tes ini dalam melakukan diagnosa.






Referensi :
Feist & Feist. (2010). Theories of Personality. (7th ed). Avenue Americas; New York.

Santrock, J. W (2003). Adolescene (6th ed).Jakarta; Penerbit Erlangga. 

1 komentar:

  1. Review 7 Mei 2014

    Kepribadian adalah pola yang unik pada seseorang dalam berpikir emosi dan perilaku konsistensi.
    Kepribadian menurut Alport :
    • Individu didasari oleh motif sadar
    • Eklektik, artinya bisa dijelaskan oleh semua teori, karena tidak ada teori yang komprehensif dalam menjelaskan kepribadian seseorang.

    Teori Kepribadian dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
    I. Trait Theories : Trait-trait yang saling berhubungan
    2. Psychodinamic Theories : Konflik internal dalam diri seseorang
    3. Behavioristic Theories : Fokus kepada lingkungan eksternal dan adanya proses pembelajaran
    4. Social Learning Theories : kepribadian itu berbeda-beda (unik) dan suatu harapan
    5. Humanistic Theories : Bersifat subjektif

    Empat Kriteria untuk mengidentifikasi kepribadian:
    - Adanya fakta-fakta psikometrik untuk eksistensi faktor tersebut, faktor harus reliable dan dapat direplikasi.
    - Memiliki heredity seperti aspek keturunan
    - Faktor tersebut harus masuk akal dari pandangan teoritis seperti terdapat data-data yang secara logis konsisten dengan teori.
    - Faktor tersebut harus mempunyai relevansi sosial yaitu memiliki hubungan dengan variable-variable yang relevan secara sosial, seperti perilaku psikotik, kriminalitas dll.

    Sekian review dari saya
    Kurang lebihnya mohon dimaafkan dan semoga bermanfaat ;)

    BalasHapus