Translate

Minggu, 30 Maret 2014

Tes Kemampuan Mental

Psikodiagnostik kelas B

Tes Kemampuan Mental

Kemampuan mental (mental ability) adalah istilah yang masih sering digunakan untuk beberapa pengertian yang tidak sepenuhnya sama.
Kemampuan mental bisa diartikan sebagai:
•Inteligensi umum (yang berbeda dari dan tidak mencakup bakat). Tes inteligensi biasanya digunakan sebagai alat screening awal yang diikuti tes bakat khusus.
•Kemampuan yang meliputi baik inteligensi umum maupun ‘bakat’ dalam bidang numerik, spasial, dan sebagainya.

Dengan demikian, yang tergolong sebagai Tes Kemampuan Mental adalah baik tes inteligensi maupun tes bakat (aptitude) tertentu.
Tes jenis ini dibedakan dengan tes yang mengukur bakat-khusus (misalnya bakat musik, bakat melukis, dan sebagainya) maupun dengan tes yang mengukur kepribadian.
Pengukuran dan interpretasi tes kemampuan mental harus dilakukan dengan memperhatikan teori yang digunakan dalam menyusun tes yang bersangkutan.

Beberapa Pandangan Tentang KEMAMPUAN MENTAL:
1. Spearman (Two Factor Theory) 1972
Kemampuan mental (disebutnya sebagai inteligensi) terdiri dari satu faktor umum dan sejumlah faktor khusus yang dependen terhadap faktor umum.
Spearman dipengaruhi oleh Galton (1896). Tes yang disusun sejalan dengan teori Spearman antara lain adalah tes PM dan versi pertama dari skala Binet (Tes-tes Binet versi terakhir sudah dipengaruhi teori hirarki). Salah satu variasi dari teori Spearman adalah teori Cattel yang membedakan fluid and crystalised ability

2. Thurstone (Multiple Factors Theory)
Menganggap mental ability sebagai kesatuan dari sejumlah faktor yang independen satu dengan lainnya.
Tes yang disusun sejalan dengan teori ini antara lain adalah Diferrential Aptitude Test dan WBIS (WAIS & WISC).

3. Hirarchiecal Factor Theory
Memandang mental ability sebagai sistem yang bersifat hirarkis dengan G factor pada hirarki pertama. Pada saat sekarang ada berbagai versi teori yang bersifat hirarklits (antara lain Vernon)

Minggu, 23 Maret 2014

Tes Individu dan Populasi Khusus dan Tes Minat


Psikodiagnostik kelas B

Test Individu dan Populasi Khusus

Tes tersebut dipergunakan pada lingkup orang-orang yang tidak bisa di uji dengan menggunakan tes yang pada umumnya.

Pada awal pembuatannya, alat tes tersebut haruslah memiliki kesesuaian norma dengan konflik di tiap tahapan perkembangan manusia sehingga menghasilkan alat tes yang valid dan tidak semua alat tes diperuntukkan secara global pada semua orang, tetapi disesuaikan dengan kondisi individu atau kelompok yang hendak di tes.
Misalnya dipergunakan untuk individu yang menyandang disfungsi pada indranya
•Tuna Netra -> alat tes yang memang sengaja dirancang untuk penyandang tuna netra, seperti College Board Scholastic Assessment Test(SAT) yang tersedia dalam format huruf braille.
 •Di antara contoh-contoh paling awal tentang tes intelegensi umum yang telah diadaptasi untuk para tuna netra adalah tes Binet (Anastasi & Urbina, 2007).

Beberapa tes-tes yang berusaha dikembangkan untuk tunanetra, diantaranya :
1.       Perkins-Binet Tests of Intelligence for the Blind à di mana instrumennya distandarkan dan memiliki bentuk-bentuk terpisah untuk anak-anak yang masih mampu melihat meski sedikit dan anak yang benar-benar buta.
2.      Blind Learning Aptitude Test (BLAT) à tes individual yang memasukkan soal-soal yang diadaptasi dari tes-tes lainnya, misalnya Raven’s Progressive Matrices.
3.      Intelligence Test for Visually Impaired Children (ITVIC).
Terbagi 4 kategori utama bisa dikenal dari sudut pandang :
1. tes – tes untuk tingkat bayi dan tingkat prasekolah
2. tes – tes yang digunakan untuk orang – orang yang terbelakang mental
3. tes – tes untuk orang dengan aneka ragam kekurangan indrawi dan motorik
4. tes – tes yang dirancang untuk digunakan melintasi berbagai kultur atau subkultur

Definisi Tes Minat :
–Untuk mengetahui minat seseorang digunakan instrument yang harus tidak mengungkap aspek kognitif yang biasanya disebut dengan kemampuan.
–Studi tentang minat mendapat dorongan terkuat dari penaksiran pendidikan dan karir.
Minat sangat penting untuk menunjang prestasi seseorang dalam pendidikan dan pekerjaan, selain juga penting untuk melangsungkan hubungan antara manusia.
Sebagian besar inventori minat di rancang untuk menafsir minat individu dalam berbagai bidang pekerjaan. Jumlah inventori juga memberikan analasisis minat dalam kurikulum pendidikan atau bidang studi yang pada gilirannya terkait dengan keputusan karir.

Sabtu, 22 Maret 2014

"Mata Kanan"

Happy satnight kawannn.... :)
Gimana malam minggu kalian? Semoga malem minggu kalian berkilau yah hehhe
Yah kalau malam minggu saya cukup melow abis hujan deres, mati lampu dan yang paling parah yaitu tugas numpuk, nah ini salah satu tugas saya yaitu nulis di BLOG hehhehe biasa ini salah satu tugas dari mas Seta Wicaksana tapi tugas kali ini beda dari yang lain karena saya dan teman-teman harus mengunjungi pameran foto yang diselenggarakan oleh mahasiswa photo up yaitu salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM)  Universitas Pancasila. Pemeran foto tersebut di laksanankan 3 hari pada tanggal 19, 20 dan 21 Maret 2014.
Pada pameran foto tersebut bertemakan “Mata Kanan”. Yah saya sempat berfikir kenapa bertemakan mata kanan? apakan orang yang mengambil foto selalu menggunakan mata kanan? nahhh ternyata pemikiran saya tepat hhahahha. Setelah saya menanyakan pada teman saya yang salah satu panitia dari pameran foto tersebut kenapa temanya mata kanan dan jawaban dia sangat simpel katanya setiap orang yang mengambil foto selalu menggunakan mata kanan. Hmmm… dari temanya saja cukup simpel tapi mempunyai arti yang luar biasa yah kawan hehhe, dari foto kita dapat mengabadikan semua kehidupan yang bermakna karena foto merupakan gambaran yang mata kita lihat yang dapat di aplikasikan pada kertas dan bisa menjadi kenangan untuk kita simpan.
Saya datang ke pameran tersebut pada tanggal 19 dan 20. Pada awal masuk pameran semua di kasih kertas untuk menentukan foto mana yg disukai dan saya juga mendapatkan stiker yang merupakan hadiah kali yah buat datang ke pameran foto hehehhe.
Saat saya berjalan untuk melihat satu persatu foto yang tertera di sana, saya terpaku kepada foto yang berjudul “Everything” yang menggambarkan seorang anak dan ayah. Dengan pekerjaan ayahnya pemulung rongsokan (mengambil barang-barang bekas), dan pada gerobak sampahnya tersebut tertulis “AYAH’Q SEGALANYA” dan di samping gerobak sampah itu sedang duduk anaknya yang sedang menunggu ayahnya mengambil barang-barang bekas.
 Ngga tau kenapa foto itu kena banget di hati saya dan saat saya melihat foto tersebut saya langsung teringat kepada ayah saya. Seorang ayah merupakan tulang punggung keluarga yang bersusah payah mencari uang untuk menafkahi keluarganya dan membuat keluarganya terutama anak dan istrinya bahagia dengan cara apapun asalkan pekerjaan tersebut halal untuk kelurganya. Tidak ada pemikiran seorang ayah untuk mengeluh dalam pekerjaannya, yang ada dalam pikirannya hanya keluarga yaitu istri dan anaknya yang merupakan kebahagiannya yang tiada artinya. Dan tidak ada rasa cape dalam melakukan pekerjaanya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari. Kata ayah saya hanya satu kebahagiannya yaitu dapat berkumpul dan melihat senyuman keluarganya yang menghilangkan rasa capenya tersebut. Maka, foto tersebut tepat sekali berjudul “Everything” karena ayah merupakan segalanya dan ibu juga faktor pendukung  dari segalanya itu.
Setelah selesai melihat-lihat foto tersebut itu, kemudian saya menuliskan pada kertas yang diberikan pada pameran tersebut untuk memilih foto yang mana saya sukai kemudian kertas tersebut di masukkan kedalam box. Setelah itu saya dan teman-teman di minta untuk berfoto hehhehe
Foto bisa di dikatakan, cerminan dunia yang dapat di simpan untuk menjadi kenangan pada kehidupan.

Ini beberapa foto yang menarik menurut saya :)










 


Sekian cerita saya kawan. Terimakasih :)


Jumat, 14 Maret 2014

Konsep Dasar Tes Psikologi


Psikodiagnostik kelas B

Secara tradisional, fungsi tes-tes psikologi adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda.
Maka, apa tes psikologi itu?
Tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu. Tes-tes psikologi mirip dengan tes-tes dalam ilmu-ilmu lainnya, sejauh observasi dibuat atas sampel yang kecil, namun dipilih secara hati-hati atas perilaku individu. 

Macam-macam Tes Psikologi
1. Tes Inteligensi, merupakan tes yang mengukur kemampuan umum siswa. Misalnya tes: SPM, CPM, WAIS, WISC, BINET, CFIT dll.
2. Tes Bakat, merupakan tes yang mengukur kemampuan khusus siswa. Misalnya tes : DAT, GATB, FACT
3. Tes Minat terhadap jabatan, merupakan tes yang mengukur minat/keinginan seseorang terhadap jabatan atau pekerjaan tertentu. Misalnya tes : Lee Thorpe, Holland, Kuder
4. Tes Kepribadian, merupakan tes yang mengukur kepribadian atau serangkaian karakteristik atau sifat-sifat siswa. Misalnya tes : EPPS, HTP, Warteg, 16 PF
5. Tes hasil belajar, merupakan tes yang mengukur hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran

Kelebihan Tes: 
1. Atribut psikologis dalam tes dapat didiskripsikan dengan
jelas dan tepat
2. Dalam pendekatan ini ilmuan dipaksa mengukuti tata pikir dan tata kerja yang tertib, konsisten dan terbuka. Hal ini diperlukan untuk memajukan ilmu pengetahuan.
3. Anakusis tes dilakukan secara matematis (statistik), yang dalam ilmu pengetahuan diakui sebagai metode yang sangat kuat (powerful).
4. Pendekatan kuantitatif itu memungkinkan ilmuan membuat prediksi,
5. Dengan pendekatan kuantitatif maka derajad komunikabilitasnya menjadi tinggi

Keterbatasan Tes:
1. Tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukuran
2. Perbedaan teori dapat menyebabkan pula perbedaan objek ukur
3.Perilaku manusia tidak terbatas
4. Permasalahan pengambilan sampel perilaku
5. Adanya unsur eror dalam pengukuran
6. Permasalahan konsistensi dan ketepatan pengukuran
7. Satuan dalam pengukuran
8. Permasalahan interpretasi hasil pengukuran
9. Hubungan dengan konstrak lain
10. Hasil pengukuran dikaitkan dengan fenomena lain yang dapat diamati.

Rabu, 05 Maret 2014

Psikodiagnostik dan Psikodiferensial


Psikodiagnostik kelas B

Apa sih psikologi itu??
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku manusia terhadap lingkungannya 
(dalam Sarlito W Sarwono, 2010)
Dan ada juga yang mengartikan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia yang di hasilkan dari lingkungan dan proses belajar yang menghasilkan perilaku yang menetap pada diri manusia.

Nah sekarang kenapa sih mahasiswa psikologi perlu memperlajari psikodiagnostik?? apa perbedaannya dengan psikologi umum?
1. Psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari masalah perilaku manusia yang muncul. Psikodiagnosti merupakan salah satu ilmu dari psikologi.
2. Perbedaan antara psikologi umum dengan Psikodiagnostik yang termaksud PsikoDiferensial, yaitu
- Psikologi umum mempelajari masalah, proses psikis, hukum-hukum psikis secara umum 
- Psikodiferensial mempelajari keadaan psyche dari macam kepribadian, bangsa, tipe (stern).

Penggunaan istilah psikodianostik secara eksplisit mula-mula muncul oleh HERMANN RORSCHACH menerbitkan penyelidikan dengan metode Roschacrh dalam lapangan –psikatri dengan judul Psikodianostik(1921) Metoda roschach adalah suatu metode yg timbul dari kebutuhan klinis dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan klinis. Yaitu untuk menemukan-menemukan kelainan-kelainan psikis para penderita penyakit jiwa.

psikodiagnostik mengukur dengan cara menggunakan alat tes psikologi dengan metode-metode pengukuran yaitu:
1. Writen (Menulis)
2. Wawancara (Berbahasa)
3. Observasi (Melihat, mengamati).
Kemampuan dalam observasi lebih mudah ketika melihat perilaku individu dengan teori-teori psikologi yang ada, landasan teorinya jelas sehingga penelitian itu dapat dikatakan valid dan reabilitas.
Psikologi harus bisa mengetahui motif individu dalam berprilaku, sebelum menunjukkan perilaku, individu menunjukkan sikap terlebih dahulu, dimana ada 3 komponen sikap yaitu:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Perilaku/Behavior

Maka psikodianostik mempunyai peran yang penting. Baik di dalam lapangan ilmu pengetahuan, khususnya Psikologi, maupun di dalam kehidupan praktis.

Sumber:


Review pertama Psikodiagnostik 1

Haiiiiiiiii
Udah lama banget  bingit saya ngga nulis di sini maaf yah blogkuuuuu telah meninggalkan kamu lama bingit hhehehe
Sekarang gue udah semester 4 dan masuk di tahun 2014 semoga awal yang indah yah dan lulus matkul psikodiagnostik 1  aminnnn
Karena matkul ini ketemu mas Seta (lagi) dan seperti biasa blog oh blog semoga kamu senang yah di tulis-tulis hhehehe *Semangat psikodiagnostik 1*

Seperti biasa awal masuk yah perkenalan taraaaaaa hihihihi
Yah tau lah setiap apa yang kita lakukan pasti ada aturan kan nah begitupun matkul psikodiagnostik 1 ada aturannya
Ini dia taraaaaaaa.......
Aturan individu terbagi 2 yaitu:
Pertama, absen dan keterlambatan tidak lebih dari 3 jadi batas maksimum 25% buat ngga masuknya dan keterlambatan di kasih toleransinya 30menit (semoga gue ngga telat yah abis kan kalau lebih dari 3 langsung dapat D ngga enak banget kan tapi dari yg udah sih ngga terlambat hehhee semoga aja yau)
Kedua, tentang tugas individu *biasa kalau tentang tugas mahasiswa kan sukanya begimana gitu yah sensitif banget gitu tapi buat mencapai apa yang kita inginkan harus tetep di kerjain kan yah biar dapet hasil yg memuaskan lulus psikodiagnostik 1 biar bisa lanjut psikodiagnostik 2 brohhh hehhhe*
Nah buat tugas individu ini ada anaknya alias beranak brohhh
1. Membuat review setiap kali pelajaran psikodiagnostik 1 selesai seperti biasa nah batasnya itu 1 hari *iya sih dikit yah batasnya sehari tapi tetep harus di jalanin dan semoga Internet atau blog ngga eror yah please ini mah -____- hihihi*
2. Membuat ulasan terhadap materi pertemuan berikutnya dan batasnya 4 hari
Nah yang ini sedikit berat untung aja batasnya 4 hari kalau sehari kacau badai deh hahahaha 
Yah berarti harus rajin buka buku, Internet dll buat cari materi mana bukunya B.inggris serada sensitif banget gue hmmm yah begitu lah hehhe
Nahhhh itu aturan-aturan selama 1 semester buat psikodiagnostik 1 *kamu pasti LULUS Sitta* aminnnnnnnm
Hehhehehhehe

Materi -materi psikodiagnostik 1 yaitu:
1. Pengantar psikodiagnostik
2. Psikodiagnostik dan psikodiferensial
3. Konsep dasar tes psikologi
4. Tes individu dan populasi khusus dan tes minat
5. Tes kemampuan mental
6. Tes untuk populasi khusus
7. Diskusi
8. Tes minat dan sikap
9. Tes proyeksi dan kepribadian *nah buat yg ini 2 kali pertemuan karena kata mas Seta rada banyak*
10. Teknik observasi
11. Teknik wawancara
12. Interpretasi tes psikologi
13. Kode etik dalam psikologi
14. UAS nah pertemuan terakhir yang menentukan lulus hahhaha