Psikodiagnostik kelas B
Tes Kemampuan Mental
Kemampuan mental (mental ability) adalah istilah yang masih sering digunakan untuk beberapa pengertian yang tidak sepenuhnya sama.
Kemampuan mental bisa diartikan sebagai:
•Inteligensi umum (yang berbeda dari dan tidak mencakup bakat). Tes inteligensi biasanya digunakan sebagai alat screening awal yang diikuti tes bakat khusus.
•Kemampuan yang meliputi baik inteligensi umum maupun ‘bakat’ dalam bidang numerik, spasial, dan sebagainya.
Dengan demikian, yang tergolong sebagai Tes Kemampuan Mental adalah baik tes inteligensi maupun tes bakat (aptitude) tertentu.
Tes jenis ini dibedakan dengan tes yang mengukur bakat-khusus (misalnya bakat musik, bakat melukis, dan sebagainya) maupun dengan tes yang mengukur kepribadian.
Pengukuran dan interpretasi tes kemampuan mental harus dilakukan dengan memperhatikan teori yang digunakan dalam menyusun tes yang bersangkutan.
Beberapa Pandangan Tentang KEMAMPUAN MENTAL:
1. Spearman (Two Factor Theory) 1972
Kemampuan mental (disebutnya sebagai inteligensi) terdiri dari satu faktor umum dan sejumlah faktor khusus yang dependen terhadap faktor umum.
Spearman dipengaruhi oleh Galton (1896). Tes yang disusun sejalan dengan teori Spearman antara lain adalah tes PM dan versi pertama dari skala Binet (Tes-tes Binet versi terakhir sudah dipengaruhi teori hirarki). Salah satu variasi dari teori Spearman adalah teori Cattel yang membedakan fluid and crystalised ability
2. Thurstone (Multiple Factors Theory)
Menganggap mental ability sebagai kesatuan dari sejumlah faktor yang independen satu dengan lainnya.
Tes yang disusun sejalan dengan teori ini antara lain adalah Diferrential Aptitude Test dan WBIS (WAIS & WISC).
3. Hirarchiecal Factor Theory
Memandang mental ability sebagai sistem yang bersifat hirarkis dengan G factor pada hirarki pertama. Pada saat sekarang ada berbagai versi teori yang bersifat hirarklits (antara lain Vernon)