Translate

Jumat, 14 Maret 2014

Konsep Dasar Tes Psikologi


Psikodiagnostik kelas B

Secara tradisional, fungsi tes-tes psikologi adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda.
Maka, apa tes psikologi itu?
Tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu. Tes-tes psikologi mirip dengan tes-tes dalam ilmu-ilmu lainnya, sejauh observasi dibuat atas sampel yang kecil, namun dipilih secara hati-hati atas perilaku individu. 

Macam-macam Tes Psikologi
1. Tes Inteligensi, merupakan tes yang mengukur kemampuan umum siswa. Misalnya tes: SPM, CPM, WAIS, WISC, BINET, CFIT dll.
2. Tes Bakat, merupakan tes yang mengukur kemampuan khusus siswa. Misalnya tes : DAT, GATB, FACT
3. Tes Minat terhadap jabatan, merupakan tes yang mengukur minat/keinginan seseorang terhadap jabatan atau pekerjaan tertentu. Misalnya tes : Lee Thorpe, Holland, Kuder
4. Tes Kepribadian, merupakan tes yang mengukur kepribadian atau serangkaian karakteristik atau sifat-sifat siswa. Misalnya tes : EPPS, HTP, Warteg, 16 PF
5. Tes hasil belajar, merupakan tes yang mengukur hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran

Kelebihan Tes: 
1. Atribut psikologis dalam tes dapat didiskripsikan dengan
jelas dan tepat
2. Dalam pendekatan ini ilmuan dipaksa mengukuti tata pikir dan tata kerja yang tertib, konsisten dan terbuka. Hal ini diperlukan untuk memajukan ilmu pengetahuan.
3. Anakusis tes dilakukan secara matematis (statistik), yang dalam ilmu pengetahuan diakui sebagai metode yang sangat kuat (powerful).
4. Pendekatan kuantitatif itu memungkinkan ilmuan membuat prediksi,
5. Dengan pendekatan kuantitatif maka derajad komunikabilitasnya menjadi tinggi

Keterbatasan Tes:
1. Tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukuran
2. Perbedaan teori dapat menyebabkan pula perbedaan objek ukur
3.Perilaku manusia tidak terbatas
4. Permasalahan pengambilan sampel perilaku
5. Adanya unsur eror dalam pengukuran
6. Permasalahan konsistensi dan ketepatan pengukuran
7. Satuan dalam pengukuran
8. Permasalahan interpretasi hasil pengukuran
9. Hubungan dengan konstrak lain
10. Hasil pengukuran dikaitkan dengan fenomena lain yang dapat diamati.

2 komentar:

  1. Review 19 maret 2014
    Pada pertemuan ke 3 Psikodiagnostik kelas B membahas materi mengenai:
    •Konsep dasar tes psikologi dan
    •Mas Seta wicaksana juga memberikan permasalahan mengenai:
    1. Mengapa mahasiswa sering datang terlambat padahal selama sekolah (SD, SMP, dan SMA) datang tepat waktu?
    2. Apakah terdapat korelasi terhadap kedatangan mahasiswa pada prestasi akademiknya?

    Nah untuk yang pertama saya akan membahas mengenai review "konsep dasar tes psikologi"
    •Inti dari konsep dasar tes psikologi yaitu memperhatikan semua kajian ilmu psikologi.
    Kemudian "Apakah tes psikologi ini bisa dilakukan untuk orang yang tinggal di pedalaman dan tidak mengetahui baca tulis?"
    menurut mas Seta bahwa tes itu bisa diberikan untuk berbagai golongan dengan tidak mengubah standarisasi dari tes tersebut dan tes itu tidak selalu pertanyaan tertulis tapi bisa berupa tugas-tugas yang harus diselesaikan misalkan dengan wawancara atau memberika gambar mana yg menunjukkan emosi marah dan sebagainya. Asalkan kedua metode ini menggunakan standar dan acuan yang sama yaitu TEORI.

    Kemudian pertanya selanjutnya syarat dari alat tes yang dikemukakan Anastasi Anne yaitu salah satunya adalah terstandarisasi, apa yang di maksud terstandarisasi tsb?
    Terstandarisasi adalah tes yang diberikan itu sama dan mengikuti aturan. Seperti dalam penelitian harus mengikuti prosedur penelitian ilmiah (dalam metodologi Penelitian Psikologi John J shaugnessy Edisi VII, 2007).
    1. Permasalahan
    2. Desain penelitian
    3. Menyusun instrumen penelitian
    4. Memilih sampel

    BalasHapus
  2. Kemudian masuk kedalam permasalahan yang di berikan Mas Seta, yaitu:
    1. Mengapa mahasiswa sering datang terlambat padahal selama sekolah (SD, SMP, dan SMA) datang tepat waktu?
    2. Apakah terdapat korelasi terhadap kedatangan mahasiswa pada prestasi akademiknya?

    Pada dasarnya banyak mahasiswa yang datang terlambat dan banyak alasan seperti rumah jauh, macet, kendaraan mogok dll tapi kenapa yah waktu sekolah seperti SD, SMP bahkan SMA jarang sekali terlambat apa karena sudah menjadi "MAHAsiswa" bukan lagi "siswa" ???
    Dalam permasalahan ini saya akan menjelaskan dalam teori belajar tradisional behaviorisme.

    Menurut Skinner (1953) dalam teori belajar tradisional behaviorisme, mengatakan bahwa perilaku manusia yang menetap atau berubah-ubah merupakan hasil yang dipelajari melalu pengalaman dan adaptasi terhadap lingkungannya.
    Apabila di kaitkan dari permasalahan di atas, kenapa mahasiswa sering datang terlambat itu dikarenakan adanya stimulus yang mengakibatkan respon. Contohnya apabila mahasiswa datang terlambat pada mata kuliah karakter anak kemudian di bolehkan masuk di karenakan dosennya baik kemudian mahasiswa itu akan menyimpulkan "gak kenapa2 ko dateng telat kemaren saya dateng telat juga ngga kena marah dan boleh masuk"
    nah dari pengalaman tersebut yang mengakibatkan seseorang itu mengulang tindakannya (keterlambatannya) pada pertemuan selanjutnya dan tidak adanya punishment yang di berikan dosennya tersebut.
    Terus kenapa waktu sekolah malah datang tepat waktu? Itu karena di sekolah terdapat guru piket. Karena apabila siswa datang terlambat guru piket tersebut tidak mengizinkan masuk dan memberikan surat teguran apabila di langgar 3 kali maka diberikan surat pemanggilan orang tua ke sekolah sedangkan di kampus tidak diberlakukan sistem guru piket maka siswa santai apabila terlambat datang ke kampus.
    Maka dapat disimpulkan bahwa respon yang tidak diberikan punishment atau reward akan mengakibatkan perilaku manusia tersebut.

    Nah masuk kedalam pertanyaan ke 2, Apakah terdapat korelasi terhadap kedatangan mahasiswa pada prestasi akademiknya?

    Ternyata mahasiswa yang datang terlambat mengakibatkan prestasi juga tidak maksimal karena materi yang disampaikan dosen ketinggalan karena datang terlambat dan rata2 yang datang terlambat itu orang yang itu-itu aja atau yang bisa di bilang mahasiswa yang sering banget terlambat dan di lihat dari nilai juga tidak terlalu bagus ternyata mahasiswa yang datang terlambat itu lingkungan sekitar seperti teman-temannya juga sering datang terlambat datang ke kampus maka dapat di simpulkan bahwa lingkungan sekitar juga menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian diri seseorang tersebut.

    BalasHapus