Translate

Minggu, 24 Maret 2013

Review Psikologi Kognitif part 4 ^_^

halooo kawan-kawan ketemu lagi sama akuuu hehehhe
pada kangen kan pastinya iya kan iya kan iya kan *pede gila -_-
maaf yah kawan-kawanku semua baru bisa berbagi hari ini dikarenakan aku galau *apa kali hadeuhhh
iya gini nih ceritanya kawan, kemaren tuh gue banyak problem deh pas pulang ke rumah modem dan teman sejolinya yaitu laptop ngga ke bawa kan tuh kan lupanya kumat yak hehehe
terus pas mau ke warnet nah warnetnya itu tutup seketika -_- ngga tau kenapa kayanya mau ada gue tutup deh hahahha :D *ngeles aja yak hehehehe
dan yang paling parah gue lupa post itu karena gue sibuk dengan urusan berbisnis online gue hehhe nah pas inget itu hari minggu kalau blm ngepost, maaf yah kawan *maaf juga buat ke mas seta :D hehehhe
#kebanyakan curhat nih hehheh 
nah kita mulai pembahasan psikologi kognitif yang gue dapet :)

cekidotttttttt ;)

pada hari senin, 18 maret 2013 membahas down syndrom
Down Syndrom adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan mental dan fisik anak yang di akibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. pada manusia normal kromosom yang dimiliki ada 46 (23 yang diturunkan dari ayah dan 23 yang diturunkan dari ibu), akan tetapi pada individu yang menderita down syndrom, ia memiliki 47 kromosom bukan 46 kromosom. kromosom 47 itu dapat terjadi karena pada kromosom 21 berjumlah tiga (trisomi) maka terjadilah kromosom 47.

CIRI CIRI PENDERITA SINDROM DOWN:
  • keterbelakangan perkembangan mental dan fisik (ciri khas)
  • tinggi badan relatif pende
  • kepala mengecil
  • hidung datar yg hampir menyerupai orang Mongoloid 
  • wajah membulat 
  • jarak lebar antar kedua mata
  • mulut terbuka
  • terjadi kemiripan muka antar penderita satu dengan yang lainnya

contoh anak-anak yang terkena down syndrom:




selanjutnya menjelaskan kasus mengenai kesalahan dalam pola asuh anak. pada penjelasaan ini dijelaskan oleh kelompok gue hhehhe
semoga bermanfaat yah :)

berikut ini adalah tabel Periode Perkembangan Kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget

Periode
Perkiraan Usia
Kemampuan-Kemampuan Utama
Sensorimotor
Lahir sampai 2 tahun
Terbentuknya konsep “kepermanenan obyek” dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan.
Pra-operasional
2 sampai 7 tahun
Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan obyek-obyek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi.
Operasi konkrit
7 sampai 11 tahun
Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk yang penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
Operasi formal
11 tahun sampai dewasa
Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui eksperimentasi sistematis.





pada periode pra-operasional di usia 2-7 tahun anak masih berpikir secara egosentris belum secara logis, jadi tiap-tiap informasi yang anak dapatkan melalui penginderaannya akan ia masukkan atau akan ia tampung semua didalam pikirannya, karena anak diusia ini belum bisa mengolah dan memilah-milah informasi yang ditangkap. Jadi pola asuh yang salah adalah apabila kita telah salah dalam memberikan informasi atau stimulus yang tidak seharusnya anak terima dan simpan, contohnya:

1. seorang ibu yang memarahi anaknya seperti "jangan jajan es kan kamu lagi sakit susah banget sih di bilanginnya, bodoh sih kamu"
nah perkataan tersebut tidak pantes dikatakan oleh seorang ibu kepada anaknya karena berdampak kurangnya motivasi pada diri anak dan anak sudah menganggap bahwa dirinya bodoh.

2. seorang kakak yang menakut-nakuti adiknya "jangan lama-lama de di kamar mandi, nanti ada hantu yang ngintip loh"
nah perkataan kakanya tersebut berdampak tidak baik bagi adiknya karena adiknya akan merasa takut kalau ke kamar mandi atau bisa saja takut ke mana-mana sendirian.

walau sebenarnya perkataan orang tua atau kakaknya yang tidak bermaksud menakut-nakuti tetapi pikiran anak berbeda.
dan pada usia anak 2-7 tahun jangan terlalu sering berkata "jangan" karena anak-anak akan takut melakukan hal yang diingin ketahui olehnya.
pada anak 7-11 tahun apabila kita melarangnya beri alasan yang masuk akal karena pada umur kisaran tersebut anak sudah bisa berfikir secara logis.

maka apabila ingin menegur anak sebaiknya gunakan kata-kata yang logis dan bisa memotovasi anak tersebut agar lebih baik, karena "Children See is Children Do"

sekian curhatan yang dapat gue kasih ke kalian semua kawan semoga bermanfaat yah :) aminnnn O:)
dan tunggu part-part selanjutnya semoga ngga pake telat lagi hehhehe 

1 komentar:

  1. thanks...walaupun telat...tetap sangat bermanfaat artikel ini tetap berbagi ya...salam SOBAT !

    BalasHapus